![]() |
Candi Penataran |
Sejarah Singkat Candi Penataran
Berdasarkan prasasti dan peninggalan arkeologi yang
ditemukan di kawasan ini, pembangunan Candi Penataran diperkirakan dimulai pada
abad ke-12 saat pemerintahan Raja Srengga dari Kerajaan Kediri. Pembangunan
candi berlanjut hingga era Kerajaan Singhasari dan Majapahit, menjadikannya
sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa sekaligus pusat keagamaan penting di Jawa
Timur.
Pada masa Majapahit, Candi Penataran menjadi salah satu
lokasi ritual keagamaan besar yang dihadiri raja, pejabat kerajaan, dan
masyarakat Hindu dari berbagai wilayah. Selain berfungsi sebagai tempat
pemujaan, candi ini juga dipercaya sebagai titik spiritual untuk memohon
keselamatan dan kesejahteraan bagi kerajaan dan rakyatnya, khususnya untuk
menolak bencana letusan Gunung Kelud yang berada tak jauh dari lokasi candi.
Arsitektur dan Struktur Kompleks Candi
Candi Penataran memiliki kompleks yang luas dengan deretan
bangunan candi yang saling terhubung dalam satu kawasan. Kompleks ini terbagi
atas beberapa bagian, mulai dari gapura masuk, halaman pendopo, hingga area
candi utama.
Bagian paling mencolok adalah Candi Induk, bangunan
utama yang berukuran besar dengan relief indah di dinding-dindingnya. Relief
tersebut menceritakan kisah Ramayana dalam beberapa panel yang memanjang di
sekeliling candi. Setiap adegan diukir dengan detail, menggambarkan
pertempuran, perjalanan Rama, hingga kisah cintanya bersama Sinta.
Selain Candi Induk, terdapat candi-candi perwara atau
candi pendamping yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa lain dalam
ajaran Hindu. Di bagian tengah kompleks terdapat Bale Agung, yang dahulu
difungsikan sebagai balai pertemuan para pendeta dan pemuka agama.
Keunikan arsitektur Candi Penataran terletak pada perpaduan
gaya candi dari tiga periode kerajaan, yakni Kediri, Singhasari, dan Majapahit.
Setiap bangunan mencerminkan perkembangan seni ukir dan struktur candi dari
masing-masing era.
Suasana Sejuk di Lereng Gunung Kelud
Salah satu kelebihan Candi Penataran adalah letaknya yang
berada di kawasan pegunungan dengan udara sejuk dan pemandangan alam yang asri.
Pepohonan besar dan taman-taman hijau di sekitar candi menciptakan suasana
tenang, cocok untuk wisatawan yang ingin menikmati wisata budaya sambil
bersantai.
Saat pagi hari, kabut tipis sering menyelimuti area candi,
menambah kesan mistis sekaligus eksotis. Sore hari pun tak kalah indah, dengan
semburat cahaya matahari yang membias di antara bangunan candi, menjadikannya
lokasi favorit para fotografer.
Pusat Ritual Agama Hindu
Hingga kini, Candi Penataran masih aktif digunakan sebagai
lokasi upacara keagamaan umat Hindu. Salah satu ritual paling terkenal adalah Upacara
Tawur Agung Kesanga, yang rutin diadakan sehari sebelum perayaan Nyepi.
Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan Bali, berkumpul di
kompleks candi untuk melaksanakan persembahyangan, persembahan sesajen, dan
ritual pembersihan diri.
Selain Tawur Agung, upacara-upacara adat lainnya seperti melasti
dan upacara pemujaan Siwa juga sering diadakan, terutama pada hari-hari
suci tertentu dalam kalender Hindu. Ritual-ritual ini tidak hanya menjadi
bentuk pelestarian budaya, tapi juga daya tarik wisata budaya spiritual yang
sangat diminati pengunjung.
Fasilitas Wisata dan Edukasi
Pemerintah Kabupaten Blitar telah menata kawasan Candi
Penataran dengan fasilitas yang cukup lengkap. Di sekitar area candi, tersedia area
parkir luas, taman bermain anak, area kuliner tradisional,
hingga pusat oleh-oleh khas Blitar.
Tak jauh dari kompleks candi, terdapat Museum Penataran,
sebuah museum mini yang menyimpan berbagai artefak temuan di sekitar candi,
mulai dari arca, prasasti, hingga alat-alat upacara kuno. Wisatawan dapat
belajar lebih dalam tentang sejarah candi, perkembangan Hindu di Jawa Timur,
serta kehidupan masyarakat di masa kerajaan.
![]() |
Candi Penataran |
Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan
Selain menikmati kemegahan arsitektur dan relief candi,
wisatawan juga bisa mengikuti tur sejarah bersama pemandu lokal yang
siap menjelaskan setiap detail kisah di balik relief, bangunan, dan sejarah
candi. Banyak pengunjung yang menghabiskan waktu berfoto di spot-spot favorit
seperti gapura masuk, Candi Induk, dan area taman di belakang candi.
Bagi pecinta wisata budaya, mengunjungi Candi Penataran saat
perayaan upacara adat adalah pengalaman yang sangat menarik. Suasana upacara
yang sakral, suara gamelan, bau dupa, dan prosesi ritual yang khidmat akan
memberi kesan mendalam tentang kekayaan budaya Nusantara.
Wisata Budaya, Sejarah, dan Spiritual di Satu Tempat
Candi Penataran bukan sekadar destinasi wisata biasa. Ia
merupakan perpaduan antara wisata budaya, sejarah, spiritual, dan alam
dalam satu kawasan. Setiap sudut candi menyimpan cerita masa lalu yang masih
bisa dirasakan hingga sekarang. Pemandangan alam di sekelilingnya menawarkan
ketenangan, sementara upacara adatnya mengajarkan nilai-nilai harmoni dan
penghormatan terhadap leluhur.
![]() |
Candi Penataran |
Sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Jawa Timur, Candi Penataran layak menjadi salah satu destinasi utama bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat sejarah Nusantara. Keindahan arsitektur, cerita epik Ramayana, suasana mistis, hingga perayaan upacara adat menjadikan Candi Penataran lebih dari sekadar bangunan kuno. Ia adalah warisan budaya yang terus hidup dan menghidupkan.
Jika kamu berkunjung ke Blitar atau menjelajahi wisata
sejarah Jawa Timur, jangan lewatkan kesempatan menelusuri kemegahan Candi
Penataran dan merasakan atmosfir spiritualnya yang kental.