![]() |
Klenteng Sanggar Agung |
Sejarah dan Asal Usul Klenteng Sanggar Agung
Meski secara fisik baru dibangun pada tahun 1999, Klenteng
Sanggar Agung memiliki hubungan kuat dengan sejarah panjang komunitas Tionghoa
di Surabaya yang telah ada sejak abad ke-15, tepatnya pada masa kejayaan
Majapahit dan era perdagangan internasional di pelabuhan-pelabuhan pesisir
utara Jawa.
Komunitas Tionghoa di Surabaya adalah keturunan para
pedagang dari Tiongkok yang menetap dan berbaur dengan masyarakat lokal.
Klenteng ini didirikan sebagai bentuk pelestarian budaya dan spiritualitas,
serta wujud penghormatan terhadap leluhur yang telah menjaga nilai-nilai
keimanan dan tradisi turun-temurun.
Arsitektur Megah Bernuansa Laut
Keunikan Klenteng Sanggar Agung terletak pada lokasinya yang
menjorok langsung ke laut. Dari kejauhan, pengunjung sudah dapat melihat
kemegahan arsitektur klenteng yang dipenuhi ornamen naga, patung-patung dewa,
dan altar-altar berwarna merah dan emas yang mencolok.
Salah satu ikon utamanya adalah patung Dewi Kwan Im
setinggi 20 meter yang berdiri anggun di tepi laut, menghadap langsung ke Selat
Madura. Patung ini menjadi simbol kasih sayang, welas asih, dan pelindung umat
manusia. Di sisi kanan dan kirinya terdapat patung dua naga raksasa yang
melingkar di atas gerbang, seakan menjadi penjaga kawasan suci tersebut.
Tak hanya itu, di bagian depan klenteng terdapat Gerbang
Naga raksasa yang menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto. Desainnya
yang artistik dan posisinya yang menghadap laut memberikan latar belakang
pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan.
Perpaduan Ibadah dan Wisata
Klenteng Sanggar Agung bukan hanya sekadar tempat
peribadatan bagi umat Tri Dharma, tetapi juga terbuka untuk umum sebagai
destinasi wisata budaya dan religi. Setiap harinya, pengunjung bisa menikmati
suasana sakral klenteng, menyaksikan umat yang melakukan persembahyangan, atau
sekadar berjalan santai di sepanjang dermaga klenteng sambil menikmati semilir
angin laut.
Di waktu tertentu, terutama saat perayaan Imlek, Cap Go
Meh, dan Hari Waisak, suasana di klenteng ini sangat meriah. Ribuan
umat dan wisatawan berkumpul untuk mengikuti berbagai ritual dan atraksi budaya
seperti barongsai, wayang potehi, pertunjukan musik tradisional Tionghoa,
hingga pelepasan lampion ke laut.
![]() |
Klenteng Sanggar Agung |
Ritual Spiritual yang Masih Terjaga
Di Klenteng Sanggar Agung, terdapat beberapa altar utama
untuk memuja berbagai dewa dan dewi laut, seperti Dewi Kwan Im, Dewa
Samudera (Hai Shen), dan dewa pelindung nelayan. Umat sering datang
ke sini untuk memohon perlindungan, keselamatan, dan kelancaran usaha, terutama
bagi yang bekerja di bidang perdagangan dan pelayaran.
Setiap hari besar keagamaan, kawasan klenteng dipenuhi aroma
dupa dan suara lonceng, menciptakan suasana damai yang menenangkan. Banyak
pengunjung yang datang bukan hanya untuk berdoa, tapi juga merasakan ketenangan
batin di tengah hiruk-pikuk kota.
Spot Sunset Favorit di Surabaya
Salah satu alasan Klenteng Sanggar Agung menjadi favorit
wisatawan adalah lokasinya yang menawarkan pemandangan sunset terbaik di
Surabaya. Saat senja tiba, langit di atas Selat Madura akan berubah jingga
keemasan, memantul di permukaan air laut yang tenang.
Banyak pengunjung yang duduk di tepi dermaga atau di sekitar
patung Dewi Kwan Im sambil menikmati panorama matahari terbenam. Momen ini
sering diabadikan lewat foto, menjadikannya salah satu spot Instagramable di
Surabaya.
![]() |
Klenteng Sanggar Agung |
Fasilitas Wisata di Sekitar Klenteng
Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, area sekitar Klenteng
Sanggar Agung telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti area parkir luas,
pusat kuliner khas Surabaya, toko oleh-oleh, dan taman rekreasi di
Pantai Kenjeran. Di hari libur, kawasan ini menjadi destinasi favorit keluarga
yang ingin berwisata religi sekaligus menikmati wisata pantai.
Kesimpulan
Klenteng Sanggar Agung di Surabaya adalah contoh harmonisasi
antara spiritualitas, sejarah, dan pariwisata modern. Meski usianya terbilang
muda, klenteng ini mampu mengangkat kembali jejak budaya Tionghoa yang sudah
mengakar sejak berabad-abad lalu di Surabaya.
Dengan arsitektur megah, nuansa religius yang kental,
pemandangan alam yang memukau, serta tradisi yang terus terjaga, Klenteng
Sanggar Agung layak menjadi destinasi wisata budaya, spiritual, dan sejarah
yang wajib dikunjungi saat berada di Surabaya.